Rabu, 08 Juni 2011

Setiap Masalah Pasti Ada Solusinya

Bismillahirahmanirrahim...

Berikut ini adalah sebuah cerita pendek atau cerpen yang sudah aku buat beberapa waktu yang lalu, tepatnya aku membuat cerpen ini pada tanggal 12 Oktober 2010. Sekarang sudah tanggal 8 Juni 2011, wah ternyata udah kurang lebih berumur tujuh bulan ya.
Cerpen ini pertama kalinya aku posting ke jejaring sosial Facebook pada tanggal, bulan, dan tahun yang sama dengan proses pembuatannya. Dan Alhamdulillah banyak yang kasih komentar dan kasih Like. Kalau misalkan tidak percaya, silahkan lihat langsung ke TKP-nya disini.
Berikut ini adalah cerpen tersebut.
Selamat membaca dan menyimak!
   Suatu malam di sebuah desa yang sangat sepi, terdapat satu rumah yang di isi oleh dua orang, mereka adalah seorang anak dan Ayahnya. Pada saat itu di rumah tersebut ada seseorang yang sedang mengerjakan sesuatu, tampaknya orang yang dimaksud sedang menggantungkan seikat tali di atas kayu yang ada di dalam rumahnya. Sementara salah satu orang lagi yaitu anaknya sedang tidur di dalam kamarnya, ternyata orang yang sedang menggantungkan tali adalah Ayah dari anak yang sedang tidur tersebut, sebut saja dia namanya Jamal.

            Waktu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB, Jamal pada saat itu yang sedang menggantungkan tali ternyata akan segera mengakhiri hidupnya atau dalam kata lain ia akan bunuh diri, dengan cara menggantungkan lehernya pada tali yang telah ia persiapkan terlebih dahulu. Mengapa Jamal akan melakukan bunuh diri, dan ternyata ia tidak kuat dalam menghadapi dan menanggung semua masalah yang sedang ia hadapi.

            Suatu hari ada tiga orang yang datang ke rumahnya, dua orang berpakaian jaket hitam dan berkacamata hitam dan yang satunya lagi berpakaian kemeja dan memakai kacamata biasa. Ternyata mereka adalah rentenir yang akan menagih hutang Jamal yang berjumlah 15 juta.

            “Hai, Mal sekarang saya kemari untuk menagih hutang mu yang berjumlah 15 juta itu”. Jamal hanya diam mendengar rentenir itu berbicara kepadanya.
            “Sekarang saya lagi ga punya uang!” jawab Jamal sambil mengharapkan belas kasihan dari rentenir itu.
            “Oke. Kalau begitu besok saya datang lagi kemari sekitar jam 10.00 dan siapkan uang 15 juta, kalau tidak hanya ada dua pilihan untukmu. Pertama kau harus mengosongkan rumah ini dan yang kedua atau kami yang akan mengosong rumah ini!” Ucap rentenir yang ketika itu langsung pergi meninggalkan  Jamal.

            Jamal pun merasa pasrah, ia bingung bagaimana besok menyiapkan uang 15 juta untuk membayar hutang-hutangnya kepada rentenir itu dan untuk melindungi rumah satu-satunya ini.

            Tidak lama kemudian datanglah seorang perempuan yang ternyata adalah istrinya yang sudah 2 tahun pisah ranjang dengan Jamal.
            “Bang, besok saya tunggu tanda tangan abang di pengadilan jam 12.00 WIB untuk proses penceraian kita!” ucap istrinya, ternyata mereka akan segera bercerai karena Jamal waktu dulu pernah ketahuan selingkuh dengan perempuan lain.

            Pada saat itu Jamal sedang mabuk di tempat hiburan malam karena banyak meminum minuman keras dan beralkohol dan Jamal pun bertemu dengan seorang perempuan, yang ternyata perempuan itu pun sama sedang mabuk dengannya. Akhirnya mereka berdua menuju ke sebuah kamar dan secara tidak sengaja mereka berdua melakukan hubungan intim suami-istri. Mereka berdua tidak sadar karena akibat pengaruh dari minuman keras dan beralkohol yang telah mereka berdua minum yang membuat mereka mabuk berat. Mereka pun bangun dan mereka sadar dengan apa yang telah mereka lakukan tadi.

            “Mas, anggap saja ini tidak terjadi apa-apa. Ini semua tidak sengaja saya lakukan karena akibat tadi saya mabuk!” Kata perempuan itu. Jamal hanya menuruti perkataan perempuan tersebut. Tetapi lama  kelamaan perempuan itu pun hamil dan istri Jamal pun segera mengetahui bahwa Jamal telah selingkuh dengan perempuan lain. Istri Jamal tidak lama kemudian pergi dengan membawa satu dari dua anak yang telah mereka karuniai yang satu bernama Rifky yang tinggal bersama Jamal dan yang satu lagi bernama Citra yang dibawa istri Jamal pergi ke rumah ibunya.

            Jamal pun semakin merasa bingung dan berat dengan masalah yang sedang ia hadapi.
            “Besok Gue jam 10.00 harus nyiapin uang 15 juta dan setelah itu jam 12.00 nya Gue harus ke pengadilan untuk proses penceraian dengan istri Gue.” Ucap Jamal dalam hati.

            Setelah itu ada satu orang lagi yang datang kerumahnya, ternyata orang  itu adalah anaknya Jamal yakni Rifky. Ia pulang ke rumah setelah bermain bola bersama para teman-temannya. Rifky pun menghampiri Ayahnya dan mencium tangan Jamal, kemudian Rifky pun berkata kepada Ayahnya.
            “Pak! Besok Rifky mau dikeluarin dari sekolah soalnya udah 7 bulan Rifky belum bayar iuran sekolah!” Jamal lagi-lagi merasa bingung bagimana caranya menghadapi dan menyelesaikan semua masalahnya. Disini lah Jamal mulai berputus asa dan akhirnya Jamal bertekad untuk mengakhiri hidupnya.
            “ Kalo gini terus, mendingan Gue mati sekalian biar ga ada masalah lagi.” Ucap Jamal dalam hati. Jamal pun telah siap untuk mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan dirinya pada seutas tali yang telah ia gantungkan, namun Jamal sedikit berpikir.
            “Sebelum Gue mati, Gue shalat dulu akkhh!” ucap Jamal dalam hatinya. Jamal pun langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu  dan melakukan shalat isya’ yang kebetulan pada saat itu telah berkumandang adzan. Ternyata Jamal sudah lama tidak mengejakan shalat lima waktu yang merupakan kewajiban seorang muslim yang beragama Islam. Karena Jamal pada saat itu hanya mementingkan kehidupan dunianya dari pada kehidupan akhiratnya sehingga ia lupa terhadap kewajibannya tersebut.

Setelah Jamal melakukan shalat empat raka’at, Jamal pun berpikir lagi.
            “Sebelum Gue mati, Gue dah lama ga baca Al-qur’an, baca dulu ahh.” Akhirnya Jamal pun segera membaca Al-qur’an.
Ternyata disitulah Allah SWT menunjukan kekuasaanya kepada Jamal, seketika hati Jamal terasa tenang, ringan, tentram, dan damai merasa dirinya sudah tidak lagi berada dan diselimuti oleh semua masalah-masalahnya yang sedang ia hadapi dikarenakan ia telah membaca ayat suci Al-qur’an. Niat Jamal yang tadinya mau bunuh diri seketika hilang. Jamal akhirnya bisa mengingat Allah SWT kembali dan Jamal pun segera berdoa kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan Allah SWT untuk menyelesaikan semua masalah yang sedang ia hadapi.

            ‘Hanya kepada Allah lah kita semua meminta pertolongan dan ampunan dari semua masalah-masalah dan dosa-dosa kita yang pernah kita perbuat. Apa sih yang tidak mungkin bagi Allah SWT berikan kepada kita, Allah SWT saja memberi walaupun kita tidak meminta apalagi kalau seandainya kita memin dan insya Allah SWT akan mengabulkan permintaan kita, meskipun butuh proses dan waktu yang cukup lama. Allah SWT itu menguji setiap umatnya dengan masalah dan Allah SWT pula lah yang telah menyiapkan solusinya, agar menguji setiap dari kita siapa hamba terbaik dan juga Allah SWT tidak memberi apa yang kita inginkan tapi Allah SWT memberi apa yang kita butuhkan, sabar dan ikhlas itulah kuncinya..’

            Malam telah larut, sekarang jam sudah menunjukan pukul 24.00 WIB. Setelah berdoa Jamal pun hanya pasrah dan menyerahkan semua masalah-masalahnya hanya kepada Allah SWT. Jamal tidak lama kemudian keluar dari kamarnya untuk mematikan lampu-lampu rumahnya yang dari tadi menyala kecuali lampu kamarnya dan lampu kamar anaknya. Ternyata Jamal malam itu sedang ingin lebih focus bertakorubb (mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan berdialog kepada Allah SWT. Jamal pun meletakan kunci -yang telah ia ambil ketika mematikan lampu-lampu rumahnya- di sajadahnya dan Jamal pun berdoa.
            “Ya Allah… ini adalah kunci rumahku. Kalau seandainya besok itu rentenir datang lagi dan mengambil rumah ini, aku serahkan semua rumah ini kepada-Mu ya Allah dan saya ikhlas bila seandainya kehilangan rumah ini untuk menebus semua dosa-dosa yang telah aku perbuat kepada-Mu ya Allah!”

            Sekarang Jamal pun melepaskan cincin yang ada di jari tangannya -yang merupakan cincin mas kawin ia dan istrinya-. Jamal kembali berdoa,
            “Ya Allah… bila besok proses penceraian itu akan terjadi, aku serahkan semuanya kepada-Mu ya Allah. Aku rela dan ikhlas bila seandainya aku dan istriku resmi bercerai dan aku kehilangan istriku yang aku cintai dan sayangi itu, aku siap menerimanya bila itu sebagai penebus dosaku kepada-Mu dan dosaku kepada istriku ya Allah.”

            Setelah itu Jamal bangun dan menuju kamar anaknya,
            “Anakku bila seandainya besok kamu tidak bias sekolah lagi, maafkan Bapak ya Nak? Bapak sudah tidak bisa mempersekolahkan mu lagi, bapak telah gagal dalam menjadi Ayahmu yang baik d sayang serta cinta kepadamu.” Ucap Jamal sambil mencium anaknya yang sedang tidur itu.


            Waktu telah menunjukkan pukul 03.00 WIB dan tidak lama lagi adzan shubuh akan bekumandang. Jamal kembali berpikir,
            “Gue dah lama tidak bersedakah, tapi gimana? Gue dah ga punya uang lagi!” Jamal bingung.
            “Owh.. iya!!! Gue lupa, gue masih punya barang-barang di rumah ini. Gue baru ingat kalo barang-barang yang ada di dalam rumah ini bukan barang yang akan diambil oleh rentenir.”

            Adzan pun berkumandang terdengar indah dan bergema oleh penduduk setempat dan terdengar pula oleh Jamal. Jamal pun segera membangunkan anaknya untuk shalat berjama’ah di Masjid karena Jamal sadar bahwa selama ini ia tidak pernah pergi ke Masjid untuk shalat berjama’ah bersama anaknya dengan membawa barang-barang seperti baju, celana dan lain-lain untuk diserahkan kepada DKM untuk selanjutnya pihak DKM akan menyerahkan dan memberikan kepada anak yatim piatu dan kepada orang-orang yang membutuhkannya.
            Jamal dan anaknya berdua bertahlil dan bertahmid kepada Allah SWT untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta yang maha bijaksana. Mereka berdua pun mulai beranjak pergi dari mesjid untuk kembali rumahnya yang sebentar lagi akan dikosongkan oleh mereka berdua ataupun oleh pihak dari rentenir.
  oooOooo

            Setelah hampir menuju rumah, Jamal tiba-tiba kaget karena melihat ada orang yang berdiri di depan rumahnya yang sedang berdiri menunggu pemiliknya dengan menggunakan jaket dan berkacamata hitam.
            “Ya Allah masa secepat ini rumahku mau diambil? Baru aja jam 06.00 pagi, kan rentenir itu janjinya jam 10.00 nanti siang. Masya Allah.” Ucap Jamal dalam hati.

            Jamal dan anaknya segera menuju rumahnya dan segera mendekati orang itu, dan ternyata orang itu bukanlah rentenir yang akan mengambil rumahnya melainkan salah satu temannya. Jamal langsung mempersilahkan temannya tersebut memasuki rumah dan mempersilahkan untuk duduk di kursi.
            “Mau minum apa, susu, kopi, bandrek atau teh. Tapi air putih aja ya?” Temannya hanya menuruti omongan Jamal tersebut yang sedikit bercanda. Jamal segera menuju ke dapur untuk mempersiapkan minuman dan membuat makanan yakni Mie rebus untuk tamunya itu.
            “Repot juga kalo ga ada bini, tiap hari mesti gini kalo ada tamu datang.” Ucap Jamal dalam hati.
            “Tapi Gue dah ga usah sedih, Gue harus tetap bisa, tegar dan semangat meskipun ga ada bini Gue.” Setelah makanan dan minuman telah selesai dibuat, Jamal pun segera menghampiri temannya lagi.

            “Bini Lue kemana Mal? Ko dari tadi Gue ga lihat sih.” Tanya temannya itu.
            “Biasa, lagi maen ke rumah ibunya.” Jawab Jamal
            “Mal, bisa Bantu gue ga?”
            “Bantu apa?”
            “Biasalah masalah bisnis memperbaiki alat-alat teknologi seperti komputer dan yang lainnya.” Ternyata waktu dulu Jamal adalah orang yang bekerja memperbaiki alat-alat dan mesin-mesin yang sedang rusak
            Jamal pun menjawab,
            “Ogah akkhh!” karena menurut Jamal buat apa bekerja kalau bini dan anaknya dah tidak ada di rumah dan bentar lagi mereka akan bercerai.
Jamal merasa malas untuk bekerja lagi, tapi kemudian Jamal balik bertanya.
            “Kalo seandainya pagi ini Lue bisa nyiapin uang cash 50 juta, Gue siap berangkat sama Lue ke luar kota.”
            “Kalo 50 juta Gue ga ada, tapi kalo 25 juta insya Allah pagi ini ada. Kita tinggal pergi ke Bank untuk mengambil uangnya di ATM Gue!” Jamal pun merasa kaget dan tersentak mendengar perkataan temannya itu. Ternyata di sini lah Allah SWT telah menunjukan dan memberi solusi serta pertolongan yang tidak disangka-sangka kepada Jamal untuk menyelesaikan dan membereskan semua masalah-masalahnya. Karena waktu itu Jamal dengan tidak sengaja menjalankan enam hal yang dicontohkan oleh Rasulallah ketika kita menghadapi masalah antara lain:
Wudhu, Sholat, Membaca Al-qur’an, Berdoa kepada Allah SWT, Pasrahkan semua masalah kita kepada Allah dan Bersedekahlah.

            “Kalo begitu ayo kita segera ke Bank!” ajak Jamal kepada temannya.
Sebelum Jamal dan temannya pergi ke Bank untuk mengambil uang, tiba-tiba ada ada perempuan yang mengetuk pintu yang ternyata itu adalah istrinya.
            “Assalamu’alaikum?” Jamal segera menuju pintu dan membukanya, ternyata yang Jamal lihat itu adalah istrinya. Jamal pun langsung tersenyum lebar menyambut istrinya itu.

            “Walaikumussalam. Nyai, sekarang Abang punya uang 25 juta dan sebentar mau di ambil ke Bank. Nanti uangnya 15 juta untuk membayar hutang kita kepada rentenir itu supaya rentenir itu tidak mengganggu kita lagi dan sisanya tinggal 10 juta, kita bagi dua aja  5 juta untuk ongkos Abang pergi keluar kota dan 5 juta lagi buat Nyai untuk biaya sekolah kedua anak kita dan untuk keperluan makanan Nyai sama kedua anak kita.”

            Akhirnya istri Jamal yang tadi berniat untuk marah-marah dan membawa suaminya ke pengadilan untuk proses penceraian mereka seketika niatnya itu hilang dan sirna setelah mendengar ucapan suaminya itu.




~Sekian~

0 komentar:

Posting Komentar