Sebelumnya mungkin diantara kita pernah bertemu dengan orang yang
ketika kita Tanya, “antum (anda) punya akun FB ga? Akun twitter? Atau akun
blog-nya sekalian?” dia jawab “kaga punya, soalnya semua itu haram. Haram
karena ciptaan orang kafir”. Saya pribadi pernah menemuinya. Atau mungkin kita
pernah jalan-jalan dan wara-wiri terus mampir ke suatu masjid, didalamnya kita
lihat nggak ada yang namanya Mic, speaker, sound system, dan lain-lain. Selidik
punya selidik ternyata yang punya masjidnya nggak membolehkan yang namanya
alat-alat modern khususnya elektronik bin teknologi masuk nonkrong diruangan masjid.
Nah, kenapa
dizaman super maju dan modern ini masih ada orang yang demikian, yang anti atau
bahkan mengharamkan alat-alat teknologi? Jawabannya, karena bisa jadi mereka nggak
bisa membedakan antara Hadharah dan madaniyah atau bisa jadi karena mereka
bertaklid buta pada orang yang dipercayainya-padahal belum tentu benar. Wallahu
‘alam
Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan ngebahasnya, ngebahas apa yang dimaksud dengan Hadharah dan apa yang dimaksud dengan Madaniyah agar kita nggak salah dan nggak ragu-ragu-karena takut hukumnya Haram dalam memakai bahkan memiliki benda-benda yang ada disekitar kita. Laaanjutt!
Dalam bukunya, Reideologi Islam Ustadz Muhammad Hawari
menjelaskan bahwa kata hadharah mengisyaratkan pada tahadhur (peradaban) lawan dari tabaddu
(padang sahara) dan kata haadhirah (ibu
kota) lawan dari baadiyah
(pedalaman). Sementara, masih menurut Ustadz Muhammad Hawari, Madaniyah
mengisyaratkan pada tamaddun
(kehidupan mewah) lawan dari tariifun
(perkampungan) dan kata madiinah (perkotaan)
lawan dari riifun (dusun atau
pinggiran). Bingung? nggak ngerti?!
Jadi maksudnya
hadharah itu adalah sekumpulan pemahaman tetang segala sesuatu dalam hidup ini
yang dilandaskan pada arah pandang ideologi tertentu, sedangkan madaniyah
adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang bisa diindera (dilihat dan
diraba) yang digunakan dalam aspek kehidupan kita.
Hadharah pasti bersifat
khas karena terkait dengan pandangan hidup, berbeda dengan Madaniyah, karena
Madaniyah bisa bersifat khas dan bisa pula bersifat umum. Bersifat khas apabila
Madaniyah-nya dihasilkan dari Hadharah. Contohnya, patung-patung, salib, dan simbol-simbol
diluar islam seperti simbol Dajjal (piramida bermata satu), simbol setan
(bintang tebalik & kepala kambing) dan lain-lain. Nah Madaniyah ini nggak
bisa dan nggak boleh diambil-digunakan oleh kaum Muslimin karena bertentang
dengan akidah Islam yaitu terdapatnya Hadharah barat yang bisa merusak.
Sementara
Madaniyah yang bersifat umum contohnya produk-produk kemajuan sains dan
teknologi industri seperti motor, mobil, pesawat, komputer, handphone, dan
sebagainya. Kalau Madaniyah ini boleh dan bisa diambil-digunakan oleh kaum
Muslimin karena Madaniyah ini milik seluruh umat manusia bukan milik umat
tertentu saja meskipun kebanyakan yang bikinnya orang kafir. Boleh, karena
nggak akan merusak akidah kita asalkan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan hukum syara’.
Jadi itulah yang
dimaksud dengan Hadharah dan Madaniyah. Yang senantiasa kedua istilah tersebut
harus dibedakan jangan sampai disatukan sebab bisa membuat ketidakjelasan mana
yang boleh dan mana yang nggak boleh kita ambil dan kita gunakan.
Sobat, karena semakin hebat dan semakin pintarnya orang-orang kafir
untuk melemahkan akidah kita kaum muslimin sehingga kita mengikuti millah-nya. Untuk itu kita mesti
berhati-hati ketika menggunakan produk-produk ciptaan mereka supaya kita nggak mengikuti
Hadharah dan akidah
mereka. So, telitilah sembelum memilih! Oke. Be careful
0 komentar:
Posting Komentar