Assalamu’alaikum
TaQi, sering muncul ketakutan di dalam hati saya jika saya memikirkan masa
depan. Saya takut gagal dan tidak bisa membahagiakan ortu saya. Bahkan sampai
saat ini, saya belum memiliki cita-cita. Apa yang harus saya lakukan? Terima
kasih. Hamba Allah
Sahabat TaQi yang baik hatinya dan
dirahmati Allah SWT. Janganlah pernah menatap masa depan dengan mata penuh
ketakutan, karena bisa jadi apa yang kita takutkan itu belum tentu akan terjadi
dan belum tentu juga apa yang kita pikirkan itu bakalan terbukti. Karena apa? Karena
kita sebagai manusia mempunyai keterbetasan, keterbatasan yang nggak bisa
menjangkau atau memikirkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi
yakinlah, bahwa Allah SWT. Pasti akan menolong hamba-hambaNya yang beriman
serta bertakwa dan meniatkan dirinya untuk beramal shalih. Insya Allah akan
dimudahkan oleh Allah Ta’ala jika kita memang mau berusaha.
Nah, apabila kita takut memikirkan
masa depan karena takut hidup kita menjadi miskin dan nggak punya apa-apa. Seharusnya
hal itu nggak perlu kita takutkan, knp? Karena rizki setiap orang itu sudah
diatur oleh Allah SWT dan sudah ada bagiannya masing-masing. Bahkan binatang-binatang
yang ada di muka bumi pun telah diatur rizkinya masing-masing oleh Allah SWT. Sebagaimana
dalam firmanNya,
“Tidak ada binatang melata di muka bumi ini, kecuali
Allah-lah yang mengatur rizkinya.” (QS.
Hud: 6)
Sobat, cita-cita adalah bagian dari
apa yang ingin kita raih. Kita bisa punya mimpi, kejarlah itu dan upayakan
menjadi kenyataan. Adanya cita-cita akan mendorong kita untuk bergerak,
berusaha, dan berjuang untuk mendapatkannya. Jangan lupa, selain cita-cita, ada
juga yang harus diperhatikan, yakni usaha dengan cara yang benar atau halal
serta doa. Tidak boleh menghalalkan segala cara. Berbakti kepada orang tua, tak
perlu harus menunggu kita sukses. Sebab, kita berkelakuan baik pun, menghormati
mereka dan memuliakannya adalah juga bagian dari berbakti kepada mereka. So,
rencanakan hidupmu ya. Ok?
mantab..!! semangat..!!
BalasHapus