Senin, 07 Mei 2012

Mari Peduli Dengan Dakwah


      Sobat, Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia ke jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang Mukmin. Artinya, orang Mukmin yang cuek bebek terhadap dakwah bukanlah Mukmin sejati. Apa iya kita tega jika ada teman kita yang berbuat maksiat lalu kita diamkan saja?
         Bahkan Allah memuji aktivitas mulia ini dalam firman-Nya:
Siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal salih, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim.” (QS Fushshilat [41]: 33).
      Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada umatnya untuk berdakwah, seperti dalam firman-Nya:
Serulah (manusia)ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantalah mereka dengan cara yang baik. (QS an-Nahl [16]: 125).
            Menyerukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran merupakan identitas seorang Muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, Islam mampu mencapai hingga sepertiga planet bumi ini. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Betul, ketika kita belajar tentang ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Subhanallah, inilah prestasi hebat para pendahulu kita.

            Kini, pada zaman yang sudah jauh berubah ketimbang ribuan tahun lalu saat Islam mulai menyebar, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet, misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua; bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata banyak diantara kita yang harus mengurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nila-nilai ajaran Islam kita. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Kita bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda oleh beragam rayuan maut peradaban rusak itu; seks bebas, narkoba, tauran, dan beragam kriminalitas. Mengerikan
            Boy en Gals, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung pada partisipasi kita dalam dakwah ini.
            Coba, apa kita tidak merasa risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja (dan juga orang tua)? Apa kita tidak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar dan tentunya orang dewasa yang makin ngebut dan meroket saja? Apa kita tidak merasa kesal melihat tingkah remaja yang hidupnya tak dilandasi dengan ajaran Islam? Apa kita tidak merasa galau melihat penguasa dan pemerintah kita yang membuat aturan dan kebijakan yang tidak sesuai dengan akidah kita, Seperti; RUU KKG, Kenaikan harga BBM, dll?
          Seharusnya masalah-masalah seperti inilah yang menjadi persoalan kita siang dan malam. Beban persoalan itulah yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, menggerogoti waktu istirahat kita, serta senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita tidak tenang jika belum berbuat untuk menyadarkan sesama dengan dakwah ini.
          Itu sebabnya, kita sebisa mungkin melakukan aktivitas mulia ini, sebagai bukti kasih sayang kita kepada saudara yang lain. Rasulullah saw. Bersabda (yang artinya):
Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing; ada yang dibagian atas dan sebagian dibagian bawah. Lalu jika ada orang yang dibagian bawah akan mengambil air, ia harus melewati orang yang duduk dibagian atasnya sehingga orang yang ada dibawah tadi berkata, “seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak akan mengganggu orang lain diatas.” Jika mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa. (HR. al-Bukhari).
           Untuk ke arah sana, tentu dibutuhkan kerjasama yang solid diantara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah Superman, Spiderman, Batman, dan man-man yang lainnya yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Jika kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan, tentu dibutuhkan kerjasama yang apik, solid dan focus pada masalah. Pemikiran dan perasaan diantara kita harus disatukan dengan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah diantara alasan mengapa kita wajib berdakwah, menaruh kepedulian, dan tentunya menyiapkan dengan baik dan benar. Semoga ditangan kita, Islam akan bangkit kembali untuk yang kedua kalinya. Allahu Akbar!

0 komentar:

Posting Komentar