Kamis, 05 Juni 2014

Menjelang Pilpres (Pemilihan Presiden) 9 Juni nanti ada pernyataan menarik yang di 'kumandangkan' oleh Munarman. Munarman yang merupakan Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) mengatakan bahwa "Capres yang ada Sisa Abu Jahal dan Abu Lahab"

Untuk lebih jelasnya silahkan membaca artikel yang saya 'ambil' dari website hidayatullah.com berikut ini. Cekidot!

Susah mencari pemimpin yang baik saat ini. Sementara calon presiden (Capres) yang ada saat ini  layaknya ‘Abu Jahal dan Abu Lahab’.


“Sisa dua Abu, Abu Jahal dan Abu Lahab. Keduanya tidak ada satupun yang ingin membangun syariat Islam,” tegas Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman, SH mengawali sebagai pembicara dalam Majlis Taqarrub Ilallah-Temu Pembaca Suara Islam (MTI-TPSI), di kawasan Menteng, Jakarta Selatan belum lama ini.

Alasan Munarman, keduanya  ada tidak ada sama sekali keinginan menegakkan syariat Islam.

Karena itu pria kelahiran Palembang tahun 1968 ini mengakui tetap tidak akan memilih di dalam pilpres tahun ini.

Baginya, dua kali cukup mengikuti pesta demokrasi di Indonesia, dan dua kali memilih pada tahun 1997/1999 itu bentuk kebodohannya.

“Saya memilih untuk tidak memilih. Hanya 2 kali memilih tahun 97′ dan 99′. Keduanya kesalahan,” akun mantan aktivis HAM ini.

Meski tak memilih ia mengingatkan yang memilih untuk selalu waspada terhadap pasangan-pasangan yang ada dan bersikap lebih teliti agar di kemudian hari tidak mengancam kehidupan dalam seluruh aspek, khusunya soal paham sekuler dan liberal.

Sebab ia menengarai ada kemungkinan lahir pemimpin otoriter yang tidak ingin dikritik, bahkan dianggap bak “nabi”. Indikasinya masjid akan diawasi.

“Dianggap nabi. Menginteli khutbah. Jika kita kritik, pendukungnya justru menyerang,” sindirnya.

Selain Munarman, acara ini turut dihadiri Sekjen FUI M. al-Khathath,  dan Ms. Ka’ban.


0 komentar:

Posting Komentar